22 Januari 2012

Ratapan HatiQ...

Apakah engkau sedang bermain-main dengan hati polosku.....?

Apakah engkau demikian menyukai ratapan penuh harapanku bagi belahan jiwa yang kurindu.....?

Apakah engkau sedang menimangku dengan penuh kasih, untuk kau anugrahkan kepada kita yang akan menjadi pendampingku nanti.....?




Wahai ilahi yang maha cinta....
Turunkanlah kekasih kecilMu ini dari ayunan kalbu yang membuai, dan biarkan aku berlari memanjakan jemari kakiku diatas rumput lembut impian ini, satukanlah aku dengan cintaku....

by : Asih Setyani

19 Januari 2012

MarasTaun Urang Belitong


a.      Selayang Pandang MARASTAUN
Dulu MARASTAUN hanya merupakan acara peringatan hari panen bagi para petani padi di Pulau Belitung.Mereka menanan padi dengan cara berladang atau dalam bahasa Belitung disebut dengan UME      ( BEUME PADI ), Biasanya padi ladang atau padi ume dapat di panen setelah masa tanamnya kurang lebih selama 9 bulan dan  oleh sebab itu perayaan nya hanya di lakukan setiap satu tahun sekali. Dengan berkembang nya zaman,acara syukuran atau boleh di bilang dengan pesta rakyat ini berubah.yang sekarang tak hanya sekedar memperingati panen padi,namun juga sebagai ungkapan rasa syukur dan akhirnya MARASTAUN di jadikan sebagai adat ritual bagi masyarkat Pulau Belitung. MARASTAUN.


Jika di artikan satu-persatu memiliki arti Maras = memotong dan Taun = tahun yang makna dari kata itu adalah semua penduduk meninggalkan tahun yang lalu dengan rasa syukur dan berdoa untuk lebih baik pada tahun selanjutnya. Secara umum MARASTAUN ini di lakukan oleh seluruh masyarakat Pulau Belitung.Namun sebagaian besar hanya di lakukan oleh masyarkat yang bermukim di daerah kampung. Beberapa daerah Pulau Belitung yang masih rutin menyelenggarakan Maras Taun adalah Daerah Membalong,Badau,Pulau Selat Nasik,Desa Balok Air Nangka,Limau Manis,Air Asam,Pelulusan,Bantan,dan daerah lainnya.


b.      Keistimewaan MarasTaun

            Perayaan MARASTAUN di setiap daerah tidak serentak,biasanya berbeda hari dan bulan nya yang rata-rata berlangsung selama 3 hari lamanya.Selama waktu tersebut,acara MARASTAUN akan di meriahkan oleh berbagaimacam kesian Belitung seperti Kesenian Lesong Panjang , Kesenian Beripat , Kesenian Begasing , Kesenian Teater Dulmuluk , Campak , dan pentas musik organ tunggal pun turut ikut memeriahkannya. Pada puncak perayaan acara di buka dengan lagu dan tarian MARASTAUN yang di lakukan oleh belasan gadis,yang menggunakan pakaian kebaya khas petani wanita.Dalam tarian yang di peragakan oleh gadis-gadis tersebut menyimbolkan kerjasama saat bekerja memanen padi. Setelah acara tarian selesai,acara berikutnya di lanjutkan dengan acara KESALAN.Kesalan merupakan adat masyarkat Belitung,haturan doa syukur sebelum melakukan sesuatu kegiatan.Dalam hal ini tentunya untuk kegiatan Marastaun. 




        Doa tersebut di pimpin oleh tetua adat atau dukun kampung.Setelah doa di panjatkan acara di lanjutkan dengan penyiraman air yang telah di campur dengan daun NERUSE dan DAUN ATI-ATI.Makna penyiraman air ini merupakan symbol untuk membuang kesialan bagi warga kampung.Biasanya penyiraman di lakukan pada batas antara kampung satu ke kempung lain. Perayaan acara MarasTaun akan lebih meriah ketika para warga yang hadir di sunggukan dengan Makanan berupa KUE LEPAT ( kue yang di buat dengan bahan dasar beras hasil ladang yaitu beras merah yang didalam kue di isi dengan ikan ataupun daging). Dalam acara marastaun,lepat yang di sajikan ada dua macam.yaitu lepat dengan ukuran kecil dan lepat ukuran besar yang beratnya ada yang mencapai  20 – 25 kg.Lepat besar nantinya akan di potong oleh tetua kampung dan tamu-tamu kehormatan yang kemudian di bagikan kepada warga yang hadir dalam acara.Pemotongan dan pembagian kue lepat ini menyimbolkan bahwa pemimpin harus selalu melayani warga. Selain itu,warga yang hadir dalam acara MARASTAUN juga akan rebutan lepat-lepat kecil,yang dimana rebutan lepat ini menyimbolkan kegembiraan warga atas hasil panen yang baik.


By : Bang Heru (suhendakaheru1@gmail.com)

16 Januari 2012

Puisi Cinta

puisi_cinta.jpg

Motivasi


Subhaana robbi al-a’laa wabihamdihi (Mahasuci dan terujilah Allah Tuhanku yang Maha Tinggi), maknanya “jika sedang susah janganlah berputus asa, jengan rendah diri apabila iri dengki. Tetaplah bersemangat, percaya diri, dan menjaga hati karena walaupun kita sedang ‘di bawah’ kita masih punya Tuhan Yang Mahatinggi”.


Apabila saat ini kita sedang diuji oleh Allah dengan berbagai macam kesulitan janganlah cepat berputus asa. Yakinlah bahwa ujian itu adalah caraNya menguatkan kita agar menjadi pribadi yang tangguh dan kuat.


Hidup bukan untuk tidur tetapi tidurlah untuk hidup.