31 Maret 2011

Lebah Madu

 Sang Arsitek dan Penari Ulung
      Di antara makhluk paling memukau di alam ini adalah lebah madu, makhluk mungil yang menghidangkan kita sebuah minuman yang sempurna, yaitu madu yang dihasilkannya.


     Lebah madu hidup sebagai koloni dalam sarang yang mereka bangun dengan sangat teliti. Dalam tiap sarang terdapat ribuan kantung berbentuk heksagonal atau segi enam yang dibuat untuk menyimpan madu. Tapi, pernahkah kita berpikir, mengapa mereka membuat kantung-kantung dengan bentuk heksagonal?
Para ahli matematika mencari jawaban atas pertanyaan ini, dan setelah melakukan perhitungan yang panjang dihasilkanlah jawaban yang menarik! Cara terbaik membangun gudang simpanan dengan kapasitas terbesar dan menggunakan bahan bangunan sesedikit mungkin adalah dengan membuat dinding berbentuk heksagonal. Mari kita bandingkan dengan bentuk-bentuk yang lain. Andaikan lebah membangun kantung-kantung penyimpan tersebut dalam bentuk tabung, atau seperti prisma segitiga, maka akan terbentuk celah kosong di antara kantung satu dan lainnya, dan lebih sedikit madu tersimpan di dalamnya. Kantung madu berbentuk segitiga atau persegi bisa saja dibuat tanpa meninggalkan celah kosong. Tapi di sini, ahli matematika menyadari satu hal terpenting. Dari semua bentuk geometris tersebut, yang memiliki keliling paling kecil adalah heksagonal. Karena alasan inilah, walaupun bentuk-bentuk tersebut menutupi luasan areal yang sama, material yang diperlukan untuk membangun bentuk heksagonal lebih sedikit dibandingkan dengan persegi atau segitiga. Singkatnya, suatu kantung heksagonal adalah bentuk terbaik untuk memperoleh kapasitas simpan terbesar, dengan bahan baku lilin dalam jumlah paling sedikit. Hal lain yang mengagumkan tentang lebah madu ini adalah kerjasama di antara mereka dalam membangun kantung-kantung madu ini. Bila seseorang mengamati sarang lebah yang telah jadi, mungkin ia berpikir bahwa rumah tersebut terbangun sebagai blok tunggal. Padahal sebenarnya, lebah-lebah memulai membangun rumahnya dari titik yang berbeda-beda. Ratusan lebah menyusun rumahnya dari tiga atau empat titik awal yang berbeda. Mereka melanjutkan penyusunan bangunan tersebut sampai bertemu di tengah-tengah. Tidak ada kesalahan sedikitpun pada tempat di mana mereka bertemu.
     Lebah juga menghitung besar sudut antara rongga satu dengan lainnya pada saat membangun rumahnya. Suatu rongga dengan rongga di belakangnya selalu dibangun dengan kemiringan tiga belas derajat dari bidang datar. Dengan begitu, kedua sisi rongga berada pada posisi miring ke atas. Kemiringan ini mencegah madu agar tidak mengalir keluar dan tumpah. Untuk mengisi kantung-kantung ini dengan madu, lebah harus mengumpulkan nektar, yakni cairan manis pada bunga. Ini adalah tugas yang sangat berat. Penelitian ilmiah terkini mengungkapkan bahwa untuk memproduksi setengah kilogram madu, lebah harus mengunjungi sekitar empat juta kuntum bunga. Mendapatkan bunga-bunga ini pun adalah pekerjaan berat tersendiri. Oleh karenanya, koloni lebah memiliki sejumlah lebah pemandu dan lebah pencari makan.
     Ketika seekor lebah telah menemukan sumber bunga, maka tugas berikutnya dari lebah pemandu ini adalah untuk kembali ke sarang dan memberitahu lebah-lebah lain tentang lokasi di mana ia menemukan kumpulan bunga tersebut. Segera setelah lebah pemandu kembali ke sarangnya, ia mulai memberitahukan lokasi sumber bunga yang ia temukan kepada lebah-lebah lain. Pertama, ia membiarkan lebah-lebah lain mencicipi sedikit nektar yang ia kumpulkan dari bunga untuk memberitahu mereka tentang kualitas nektar tersebut. Lalu ia memulai tugas utamanya, yakni menjelaskan arah menuju sumber bunga. Ia melakukan ini dengan cara yang sangat unik, yaitu dengan tarian. Lebah pemandu mulai menari di tengah-tengah sarang dengan menggoyangkan badannya. Sulit dipercaya, tapi gerakan dalam tarian ini memberikan lebah-lebah lain informasi tentang lokasi sumber bunga. Misalnya, jika tarian berupa garis lurus ke arah bagian atas sarang, maka sumber makanan tepat mengarah ke arah matahari. Jika bunga berada pada arah sebaliknya, lebah akan membuat garis ke arah tersebut. Jika lebah menari ke arah kanan, maka ini menunjukkan bahwa sumber bunga berada tepat sembilan puluh derajat ke arah kanan. Tetapi ada satu pertanyaan, lebah menjelaskan arah tersebut berdasarkan posisi matahari, padahal posisi matahari terus berubah. Setiap empat menit matahari bergeser satu derajat ke barat, faktor yang mungkin menurut anggapan orang diabaikan lebah dalam penentuan arah ini. Tapi, pengamatan menunjukkan bahwa lebah-lebah ini juga memperhitungkan pergerakan matahari. Ketika lebah pemandu memberitahu arah lokasi bunga, dalam setiap empat menit, sudut yang mereka beritahukan juga bertambah satu derajat ke barat. Berkat perhitungan yang luar biasa ini, para lebah tidak pernah tersesat.
     Lebah pemandu tak hanya menunjukkan arah sumber bunga, tetapi juga jarak ke tempat tersebut. Lama waktu tarian dan jumlah getaran memberi petunjuk kepada lebah-lebah lain tentang jarak ini secara akurat. Mereka membawa perbekalan sari-sari makanan yang sekedar cukup untuk menempuh jarak ini, dan kemudian memulai perjalanan.
Perilaku mengagumkan dari para lebah ini telah diuji dalam sebuah penelitian di California. Dalam penelitian ini, tiga wadah berisi air gula diletakkan di tiga tempat yang berbeda. Sesaat kemudian, lebah-lebah pemandu menemukan sumber makanan tersebut. Lebah pemandu yang mendatangi wadah pertama diberi tanda titik; yang mendatangi wadah kedua ditandai dengan garis, dan yang mendatangi wadah ketiga diberi tanda silang. Beberapa menit kemudian, lebah-lebah dalam sarang tampak mengamati dengan cermat para lebah pemandu ini. Para ilmuwan lalu memberi tanda titik pada lebah-lebah yang mengamati lebah pemandu bertanda titik, dan demikian halnya, mereka juga memberi lebah-lebah lain tanda yang sama dengan yang ada pada lebah pemandu yang mereka amati. Beberapa menit kemudian, lebah-lebah bertanda titik mendatangi wadah pertama, yang bertanda garis tiba di wadah kedua dan yang bertanda silang di wadah ketiga.
Jadi, terbukti bahwa lebah-lebah dalam sarang menemukan arah berdasarkan informasi yang sebelumnya telah disampaikan oleh lebah-lebah pemandu.
     Dalam Teori Evolusi Darwin yang mengklaim bahwa kehidupan di bumi terjadi secara kebetulan, tak mampu menjawab beragam pertanyaan ini. Segala keahlian khusus lebah ini menunjukkan bahwa Penciptanya telah memberikan semua sifat ini kepada mereka. Allah menciptakan, dan mengilhami mereka untuk melakukan pekerjaan mereka. Fakta ini dinyatakan dalam Alquran:
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan, bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl, 16: 68-69)

24 Maret 2011

Sampai Kapanpun ( By : Ungu )

Semakin ku menyayangimu
Semakin kau menyakitiku
Semakin ku mencintaimu
Semakin kau menghancurkanku

Entah sampai kapan
Kau akan menyadarinya
Bahwa hanya diriku
Yang pantas ‘tuk memiliki diriku
Yang rela korbankan semuanya untukmu

Sampai kapanpun kau ‘kan ku cintai
Walau kau tak pernah membalas cintaku padamu
Walau apapun kau ‘kan ku sayangi
Setulus hatiku seumur hidupku ku mencintaimu

Takkan pernah bisa
Ku melupakanmu walau sekejap saja
Takkan pernah mampu
Menggantikanmu dalam seluruh hidupku

Sampai kapanpun kau ‘kan ku cintai
Walau kau tak pernah membalas cintaku padamu
Walau apapun kau ‘kan ku sayangi
Setulus hatiku seumur hidupku

Sampai kapanpun kau ‘kan ku cintai
Walau kau tak pernah membalas cintaku padamu
Walau apapun kau ‘kan ku sayangi
Setulus hatiku seumur hidupku
Setulus hatiku seumur hidupku ku mencintaimu

23 Maret 2011

Dirimu Satu ( By: Ungu )

I will always love you kekasihku
Dalam hidupku hanya dirimu satu
I will always need you cintaku
Selamanya takkan pernah terganti

Ku mau menjadi yang terakhir untukmu
Ku mau menjadi mimpi indahmu

Cintai aku dengan hatimu
Seperti aku mencintaimu
Sayangi aku dengan kasihmu
Seperti aku menyayangimu

I will be the last for you
And you will be the last for me
I will always love you kekasihku
Dalam hidupku hanya dirimu satu

Ku mau menjadi yang terakhir untukmu
Ku mau menjadi mimpi indahmu

Cintai aku dengan hatimu
Seperti aku mencintaimu
Sayangi aku dengan kasihmu
Seperti aku menyayangimu

I will be the last for you
And you will be the last for me
And i will be the last for you
And you will be the last for me

22 Maret 2011

Bercermin Pada Lebah

Kisah Mengagumkan Kehidupan Lebah Madu

      Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar yang tak terbayangkan sebelumnya. Setiap pekerjaan tersebut membutuhkan perhitungan dan perencanaan khusus. Sungguh mengagumkan bahwa kecerdasan dan keahlian yang demikian ini ada pada setiap ekor lebah. Namun, yang lebih hebat lagi adalah ribuan lebah bekerjasama secara teratur dan terencana dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama, dan mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan sedikitpun. Kesulitan terbesar dalam pengorganisasian sekelompok orang untuk bekerja secara bersama adalah penyiapan jadwal kerja serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Dalam sebuah pabrik, misalnya, terdapat struktur jabatan yang rapi di mana para pekerja melapor pada mandor, para mandor melapor pada insinyur, para insinyur melapor pada manajer pelaksana dan para manajer pelaksana melapor pada manajer umum. Pengoperasian pabrik yang efisien memerlukan banyak tenaga kerja dan dana pembuatan rencana jangka panjang dan pendek, serta pengumpulan data statistik. Produksi dilakukan berdasarkan rencana produksi yang telah disiapkan sebelumnya, dan pengawasan kualitas dilakukan di setiap tahapannya. Setiap insinyur, manajer dan manajer pelaksana memperoleh pendidikan dan pelatihan khusus dalam jangka waktu tertentu sebelum ditempatkan pada posisi mereka masing-masing. Akan tetapi, setelah segala persyaratan ini dipenuhi dan sistem organisasinya telah terbentuk, hanya beberapa ratus tenaga kerja saja yang mampu bekerja bersama secara harmonis.
     Demikianlah, pembentukan kerja sama di antara beberapa ratus manusia cerdas dengan gagasan mereka masing-masing memerlukan perencanaan yang rumit dan biaya mahal. Namun, puluhan ribu lebah mampu membangun sistem organisasi sempurna yang tak tertandingi oleh masyarakat manusia.Tidak seperti manusia, lebah tidak mendapatkan pendidikan atau pelatihan apapun. Begitu lebah lahir, ia dengan segera melaksanakan tugas yang dibebankan padanya. Karyawan pabrik bekerja untuk mendapatkan gaji pada akhir bulan. Sementara itu, seekor lebah tidak memperoleh keuntungan pribadi dari pekerjaan yang ia lakukan. Pekerjaan yang dilakukan karyawan pabrik, baik sebagai pekerja biasa ataupun manajer pelaksana, terbatas hanya pada jam kerja tertentu dan mereka berhak mendapatkan masa liburan. Sebaliknya, lebah bekerja sepanjang hidup, tanpa istirahat, demi kepentingan dan kebaikan sesamanya. Tidak diragukan lagi, Allah, Dialah yang menjadikan masing-masing dari puluhan ribu lebah tersebut bekerja harmonis tanpa henti, layaknya roda-roda gigi dalam sebuah mesin. Dalam sebuah ayat, Allah mengingatkan manusia tentang segala nikmat yang Allah berikan kepada manusia melalui hewan ciptaan-Nya: 
Allah berfirman yang artinya :
“ Dan Kami tundukkan binatang–binatang itu untuk mereka, maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan. Dan mereka memperoleh padanya manfaat–manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? ” (QS. Yaasiin, 36:72-73)
     Rata-rata, sekitar 60-70 ribu lebah hidup dalam sebuah sarang. Walaupun populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur rapi. Suatu koloni lebah umumnya terdiri dari lebah pekerja, pejantan dan ratu. Lebah pekerja boleh dikata mengerjakan seluruh tugas dalam sarang. Sejak saat dilahirkan, para lebah pekerja langsung mulai bekerja, dan selama hidup, mereka melakukan berbagai tugas yang berganti-ganti sesuai dengan proses perkembangan yang terjadi dalam tubuh mereka. Mereka menghabiskan tiga hari pertama dalam hidup mereka dengan membersihkan sarang. Kebersihan sarang sangatlah penting bagi kesehatan lebah dan larva dalam koloni. Lebah pekerja membuang seluruh bahan berlebih yang ada dalam sarang. Saat bertemu serangga penyusup yang tak mampu mereka keluarkan dari sarang, mereka pertama-tama membunuhnya. Kemudian mereka membungkusnya dengan cara menyerupai pembalseman mayat. Yang menarik di sini adalah dalam pengawetan ini lebah menggunakan bahan khusus yang disebut “propolis”. Propolis adalah suatu bahan istimewa karena sifatnya yang anti bakteri sehingga sangat baik digunakan sebagai pengawet.


Propolis adalah bahan yang hanya dapat dihasilkan dalam kondisi laboratorium dengan teknologi dan tingkat pengetahuan ilmu kimia yang cukup tinggi. Nyata bahwa lebah sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang ini, apalagi laboratorium dalam tubuhnya. Lebih jauh lagi, lebah pekerja bertanggung jawab memeriksa sel–sel yang akan digunakan sang ratu untuk meletakkan telurnya. Selain itu, lebah pekerja juga bertugas mengumpulkan kotoran yang ada dalam sel-sel yang telah ditinggalkan oleh para larva yang telah lahir, serta membersihkan sel penyimpan makanan. Lebah–lebah tersebut juga mengatur kelembaban dan temperatur di dalam sarang, jika dibutuhkan, dengan kipasan angin melalui kepakan sayap mereka pada pintu masuk sarang. 
Penting untuk diketahui bahwa seluruh tugas yang membutuhkan spesialisasi ini dilakukan oleh lebah pekerja berumur 3 hari yang bertanggung jawab dalam kebersihan. Lebah pekerja menghabiskan waktunya setelah 3 hari pertama tersebut dengan merawat para larva. Saat mereka menjadi lebih dewasa, beberapa kelenjar sekresi dalam tubuh mereka mulai berfungsi; ini memungkinkan mereka untuk merawat larva. Seluruh tugas yang berhubungan dengan perawatan larva ini dikerjakan oleh lebah pekerja yamg berumur 3 sampai 10 hari. Mereka memberi makan sebagian larva dengan royal jelly, dan sebagian lagi dengan campuran madu-serbuk sari. Mahluk hidup yang baru lahir ini telah mengetahui tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan memiliki pengetahuan untuk mengerjakannya dengan cara yang sangat profesional. Sang lebah berganti tugas saat ia tumbuh lebih dewasa. Ketika mencapai hari ke 10 dari masa hidupnya, kelenjar penghasil lilin dalam perut lebah pekerja mendadak telah matang sehingga ia mampu menghasilkan lilin. Pada saat itulah seekor lebah menjadi pekerja pembangun sel-sel penyimpan madu dengan menggunakan lilin. Tidak ada keraguan, tidaklah mungkin lebah itu sendiri yang melakukan perhitungan berdasarkan kecerdasannya sendiri. Begitulah, ini adalah bukti nyata bahwa setiap fase dalam hidupnya, lebah tunduk pada hikmah dan kekuasaan Penciptanya. Lebah menjalani setiap saat dalam hidupnya dengan ilham yang diberikan oleh Allah SWT.

21 Maret 2011

Bercermin Pada Lebah

Keajaiban Lebah Madu


     Lebah madu membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal. Sebuah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk geometris lain. Lebah menggunakan bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah maksimal dengan menggunakan material yang paling sedikit. Para ahli matematika merasa kagum ketika mengetahui perhitungan lebah yang sangat cermat. Aspek lain yang mengagumkan adalah cara komunikasi antar lebah yang sulit untuk dipercaya. Setelah menemukan sumber makanan, lebah pemadu yang bertugas mencari bunga untuk pembuatan madu terbang lurus ke sarangnya. Ia memberitahukan kepada lebah-lebah yang lain arah sudut dan jarak sumber makanan dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan dengan seksama isyarat gerak dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah yang lainnya mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa kesulitan.
Lebah menggunakan cara yang sangat menarik ketika membangun sarang. Mereka memulai membangun sel-sel tempat penyimpanan madu dari sudut-sudut yang berbeda, seterusnya hingga pada akhirnya mereka bertemu di tengah. Setelah pekerjaan usai, tidak nampak adanya ketidakserasian ataupun tambal sulam pada sel-sel tersebut. Manusia tak mampu membuat perancangan yang sempurna ini tanpa perhitungan geometris yang rumit; akan tetapi lebah melakukannya dengan sangat mudah. Fenomena ini membuktikan bahwa lebah diberi petunjuk melalui “ilham” dari Allah swt sebagaimana firman Allah yang artinya :

Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia . ( QS. An-Nahl, 16:68 )
     
     Sejak jutaan tahun yang lalu lebah telah menghasilkan madu sepuluh kali lebih banyak dari yang mereka butuhkan. Satu-satunya alasan mengapa binatang yang melakukan segala perhitungan secara terinci ini memproduksi madu secara berlebihan adalah agar manusia dapat memperoleh manfaat dari madu yang mengandung “obat bagi manusia” tersebut. Allah menyatakan tugas lebah ini dalam Al-Qur’an:

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan . ( QS. An-Nahl, 16: 69 ).

     Tahukah anda tentang manfaat madu sebagai salah satu sumber makanan yang Allah sediakan untuk manusia melalui serangga yang mungil ini ?
Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Di samping itu di dalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis hormon. Sebagaimana firman Allah, madu adalah “obat yang menyembuhkan bagi manusia”. Fakta ilmiah ini telah diteliti oleh para ilmuwan bahwa madu bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti : bawasir, penyakit kulit, penyakit ginekologis, penyakit katarak dan berbagai penyakit lainnya.

17 Maret 2011

Bercermin Pada Lebah

Belajar dari Kehidupan Lebah

      Lebah adalah makhluk Allah yang hidupnya dikenal bermasyarakat ( makhluk sosial ) bukan sendiri ( Soliter ), dari itu hendaknya kita harus selalu hidup bergotong royong dan tidak selalu mengghujat satu sama lain. sebab kepentingan umat ( sosial ) harus lebih diutamakan dari kepentingan pribadi. Lebah mempunyai sifat yang tidak pernah merusak dan makan makanan yang indah seperti sari petik bunga dan berbagai jenis buah-buahan. Lebah mengawinkan antara bunga jantan dan betina, sehingga terjadilah pembuahan. Lebah tidak pernah hinggap dan makan ditempat yang kotor ( sampah ). dari sini dapat pesan agar manusia hendaknya mencari rizki yang halal, baik untuk kepentingan jasmani maupun rohani. Sarang lebah menghasilkan madu yang sangat lezat rasanya dan berkhasiat bagi kesehatan manusia, yaitu obat bagi bermacam-macam penyakit. Sengatannya pun dapat dimanfaatkan sebagai obat, lebah tidak pernah mengganggu dan tidak pernah merusak lingkungan, baik manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan, tetapi jangan coba-coba diganggu oleh siapapun. sebagai manusia yang beriman hendaknya hidup dimanapun kita dapat memberikan manfaat bagi lingkungannya dan tidak merusak ekosistem yang ada. Sungguh pelajaran yang mulia dan berharga bila kita mau belajar dan berfikir.
Tidak diragukan lagi, Allah, Dia-lah yang menjadikan masing-masing dari puluhan ribu lebah tersebut bekerja harmonis tanpa henti, layaknya roda-roda gigi dalam sebuah mesin. Dalam sebuah ayat, Allah mengingatkan manusia tentang segala nikmat yang Allah berikan kepada manusia melalui hewan ciptaan-Nya : 
dalam firman Allah yang artinya : 
Dan Kami tundukkan binatang–binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan. Dan mereka memperoleh padanya manfaat–manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur” ( QS. Yaasiin, 36 :72-73 ).
Lebah juga dikenal militan, memiliki hirarki komando yang lengkap didalam koloninya, seperti sebuah pasukan mujahidin. Dan jangan ditanya cara lebah mempertahankan dirinya ketika diganggu oleh makhluk lain, tidak peduli lawanya besar atau kecil, tanpa rasa takut sedikitpun sang lebah akan melawan membela dirinya sampai satu sengatan menancap pada tubuh lawanya. Tetapi jika sang lebah tidak diganggu, dengan hormat sang lebah pun akan menjauh dan membuka jalan bagi makhluk lain.

     Lebah pekerja menghabiskan waktunya setelah 3 hari pertama tersebut dengan merawat para larva. Saat mereka menjadi lebih dewasa, beberapa kelenjar sekresi dalam tubuh mereka mulai berfungsi; ini memungkinkan mereka untuk merawat larva. Seluruh tugas yang berhubungan dengan perawatan larva ini dikerjakan oleh lebah pekerja yamg berumur 3 sampai 10 hari. Mereka memberi makan sebagian larva dengan royal jelly, dan sebagian lagi dengan campuran madu-serbuk sari. Mahluk hidup yang baru lahir ini telah mengetahui tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan memiliki pengetahuan untuk mengerjakannya dengan cara yang sangat profesional.
     Sang lebah berganti tugas saat ia tumbuh lebih dewasa. Ketika mencapai hari ke 10 dari masa hidupnya, kelenjar penghasil lilin dalam perut lebah pekerja mendadak telah matang sehingga ia mampu menghasilkan lilin. Pada saat itulah seekor lebah menjadi pekerja pembangun sel-sel penyimpan madu dengan menggunakan lilin. Begitulah, ini adalah bukti nyata bahwa setiap fase dalam hidupnya, lebah tunduk pada hikmah dan kekuasaan Penciptanya.

10 Maret 2011

Lebah ......


Jenis dan Karakteristik Lebah

Lebah termasuk ke dalam klasifikasi filum antrhopodan ( hewan berbuku-buku ), golongan insekta / hexapoeda ( serangga ) dan ordo hymenoptera ( hymen: selaput, dan pteron: sayap, artinya serangga bersayap selaput ).
Ciri-ciri ordo hymenoptera : 
  • TipTipe mulut menggigit dan menjilat.
  • Larva tidak berkaki.
  • Metamorfosisnya sempurna ( holometabola ).
  • Segmen terakhir dari abdomennya ( perut ) berubah menjadi penyengat.
Lebah termasuk insekta yang membentuk susunan masyarakat, artinya tidak hidup secara sendiri tetapi berkelompok.
           
Individu – individu dalam kasta, berbeda dalam penampilan eksternalnya. Lebah jantan yang mempunyai abdomen lebar, sedangkan lebah betinayang fertile mempunyai abdomen sempit dan panjang, sedang lebah pekerja / pegawai umumnya mempunyai kantong tepung sari pada kakinya. Selama hidupnya seekor lebah hanya satu kali kawin dengan lebah jantan, yaitu ketika penerbangan perkawinan. Pada waktu itu lebah betina menerima spermatozoa dan disimpan dalam spermatotheca. Dalam organ ini spermatozoa hidup bertahun-tahun. Telur-telur yang dibuahi menghasilkan lebah pekarja atau lebah ratu. Calon lebah ratu mendapat royall jelly yaitu bubur untuk ratu. Lebah jantan berasal dari telur-telur yang tidak dibuahi dan perkembangannya secara parthenogenesis dan jumlah kromosomnya haploid.
            Dalam pembentukan sperma ( spermatogenesis ) tidak terjadi meiosis, sebaliknya dalam pembentukan telur, terjadi meiosis. Sebab itu sel telur lebah madu itu kromosomnya diploid. Tiap lebah ratu punya dua gonad dan dari dua gonad ini kemudian bersatu sebelum sampai kelubang genital ( alat produksi ). Perkembangan telur yang dibuahi terjadi dalam sarang lebah melalui larva dan pupa, jadi terjadi metamorphosis sempurna ( holometabola ). Lebah termasuk ke dalam ordo hymenoptera yang memiliki manfaat sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan.

7 Maret 2011

Bercermin pada lebah

Kisah Lebah dalam Al-Qur'an

      Lebah merupakan salah satu binatang yang diabadikan Allah swt menjadi salah satu nama surat dalam Al-qur'an. yaitu surat An-Nahal, surat ke 16 yang terdiri dari 128 ayat. surat ini dinamakan an-nahal karena berarti Lebah.
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman :
Yang artinya : "Dan tuhanmu mewahyukan kepada lebah : Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat yang dibuat manusia". ( Q.S. An-nahal : 68 ).
    

     Lebah adalah makhluk Allah yang banyak membeeri manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Seperti Madu, yang berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia. Kata "wahyu" dari ayat diatas, menurut Tafsir Ibnu Katsir jilid 2, adalah ilham, petunjuk, dan bimbingan bagi lebah agar ia membuat sarang tempat berlindung di gunung-gunung, di pepohonan dan di tempat yang dibangun manusia. 
Allah berfirman :
yang artinya : "Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam/jenis) buah-buahan dan tempuhlah jalan tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (Kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan". (Q.S. An-nahal : 69 ).
Kata arti "Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia". pada arti ayat diatas, berarti, menurut Ibnu Katsir, bermakna bahwa dalam madu terdapat obat bagi manusia. Artinya, madu itu cocok bagi setiap orang, misal untuk mengobati dingin karena madu itu panas sebab bukankah penyakit biasanya diobati dengan antinya.
     Allah swt memberi kemampuan lebah untuk memakan berbagai jenis buah-buahan dan menempuh jalan-jalan yang dimudahkan Allah swt sesuai dengan kemauannya, baik di udara, darat, lembah, maupun di pegunungan, lalu ia kembali kesarangnya tanpa sesat. Hal inilah bisa menjadi bukti bahwa Allah swt itu maha kuasa, maha bijaksana, maha mengetahui, dan maha pemurah lagi maha pengasih.

2 Maret 2011

Jadwal Kuliah Semester IV

Ilmu Perpustakaan dan Informasi   S1
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Senin
  • Internet                                 10.40 - 12.20    R 301
  • Pemasaran Perpustakaan       13.00 - 14.40    R 104
  • Informasi Dalam Konteks S     14.50 - 16.30    R 107
Selasa
  • Terbitan Pemerintah dan BI      13.00 - 14.40   R 105
Rabu
  • Psikologi Pemakai                   07.00 - 08.40   R 304
  • Sumber Rujukan Islam            10.40 - 12.20   R 304
  • Otomasi Perpustakaan            13.00 - 14.40   R 301
  • Bahasa Inggris II                     14.50 - 16.30   R 109
Kamis
  • Manajemen Terbitan Berseri            10.40 - 12.20   R 307
  • Desk. Bibliografi Aksara Jawa         13.00 - 14.40   R 308
Jum'at
  • Desk. Bibliografi Literatur Aksara Arab    13.30 - 15.10   R  308